Keraya Betuah: Ikhtiar Hijau dari Tembawang Muda untuk Menghadapi Perubahan Iklim

Keraya Betuah: Ikhtiar Hijau dari Tembawang Muda untuk Menghadapi Perubahan Iklim

Di sebuah sudut hijau Kalimantan Barat, tepatnya di Dusun Tembawang Muda, Desa Balai Tinggi, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, sekelompok masyarakat adat bergerak bersama menjawab tantangan besar: perubahan iklim. Mereka tak menunggu bantuan datang, tak tinggal diam melihat hujan tak menentu dan musim kering yang kian panjang. Mereka memilih berbuat, bergerak, dan menanam harapan.

Hampir seluruh wilayah Dusun Tembawang Muda telah dikepung oleh areal perkebunan kelapa sawit milik perusahaan besar. Bahkan lahan percontohan yang mereka kelola terletak tepat di tengah bentangan pohon-pohon sawit. Di tengah keterdesakan ruang hijau ini, masyarakat setempat justru menciptakan oase kecil yang penuh kehidupan.

 

Bersama Teraju Indonesia, masyarakat bersatu membentuk Kelompok Tani Keraya Betuah. Teraju memfasilitasi mereka untuk memahami situasi nyata perubahan iklim, merancang strategi adaptasi dan mitigasi, sekaligus mendampingi pembentukan kelembagaan kelompok tani. Tak hanya itu, Teraju juga memberikan pelatihan pembuatan dan pengelolaan pupuk organik bagian penting dari pertanian ramah lingkungan yang tidak mengandalkan bahan kimia.
Proses membangun ketahanan dimulai dari bawah, secara gotong royong. Teraju dan kelompok tani bersama-sama membersihkan lahan, membangun pondok kecil untuk berkumpul, menyiapkan areal pembibitan sayur-sayuran, mencari sumber air terdekat, dan mengolah tanah yang semula tandus agar bisa ditanami bibit-bibit yang telah mereka semai.

 

Kini, upaya itu mulai berbuah. Sejak awal tahun 2025 hingga saat ini, Keraya Betuahtelah memanen berbagai jenis sayuran seperti kangkung, timun, pare, dan kacang panjang. Hasil panen ini dikelola secara kolektif sebagian untuk konsumsi keluarga petani, sisanya dijual dan keuntungannya diputar kembali untuk pengembangan demplot pertanian organik.

Dengan prinsip-prinsip pertanian lestari, kelompok ini tidak hanya menjaga ketahanan pangan lokal, tetapi juga memperkuat daya tahan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim. Lebih dari itu, Keraya Betuah adalah simbol harapan bahwa dalam tekanan ekspansi industri dan krisis iklim, masih ada ruang bagi kehendak baik dan kerja kolektif untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

 

Penulis: Ruben

2 Comments
  • Bung Koes
    Posted at 05:03h, 10 May Reply

    Nice brother Ruben. 👏

  • M.NUR KUSWARIE
    Posted at 04:20h, 13 May Reply

    Congratulations to the Teraju Indonesia Institution and Bung Ruben who have succeeded in assisting and fostering the community there in responding to the challenges of climate change. Congratulations to Bung Koes and Bung Yulius for their struggle to accompany the community in Mawang Muda Village, Semayong Hamlet – Semaru, whose mindset can still be categorized as undeveloped. Hopefully Teraju Indonesia will be even more successful under the guidance of Bung Tomo. Congratulations

Post A Comment