24 Apr “Peran Strategis CSR dalam Mengatasi Tantangan Perubahan Iklim dan Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan”
Posted at 10:55h in Campaign, Climate Change, Climate Justice, Deforestation, News, Opini, Serba-serbi 0 Comments
“Peran Strategis CSR dalam Mengatasi Tantangan Perubahan Iklim dan Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan”
CSR, SDGs, dan perubahan iklim adalah bagian integral dari upaya menuju pembangunan berkelanjutan. Perusahaan sebagai entitas yang beroperasi dalam masyarakat memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan yang harus dipertimbangkan dalam setiap aspek kegiatannya. Ini mencakup memperhitungkan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi dari operasi mereka serta berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya melalui program-program CSR.
Program-program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan dapat diarahkan untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan SDGs yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tujuan-tujuan ini mencakup berbagai aspek pembangunan berkelanjutan, termasuk pengentasan kemiskinan, pemberantasan kelaparan, kesehatan yang baik, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, dan perlindungan lingkungan dan tindakan iklim.
Salah satu aspek kunci yang harus diperhatikan dalam program CSR adalah dampak perusahaan terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim adalah tantangan global yang mempengaruhi lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan manusia di seluruh dunia. Aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca berkontribusi pada perubahan iklim, dan perusahaan memiliki peran penting dalam mengurangi emisi karbon dan mengadopsi praktik bisnis yang ramah lingkungan.
Dengan demikian, integrasi CSR dalam praktik bisnis perusahaan dapat membantu memitigasi dampak perubahan iklim sambil mendukung pencapaian tujuan-tujuan SDGs. Ini menciptakan kesatuan yang kuat antara praktik bisnis yang bertanggung jawab, pembangunan berkelanjutan, dan respons terhadap tantangan perubahan iklim, dengan tujuan akhir untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua.
Di Kabupaten Sanggau dan ketapang, banyaknya perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut, termasuk perusahaan perkebunan kelapa sawit dan tambang, telah menimbulkan dampak serius bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
Meskipun beberapa perusahaan telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR), pertanyaannya adalah seberapa efektif upaya CSR tersebut dalam mencapai perubahan yang signifikan, terutama dalam mencakup target-target Sustainable Development Goals (SDGs).
Idealnya, CSR seharusnya menjadi alat bagi perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Namun, di Kabupaten Sanggau dan ketapang, masih terdapat keraguan apakah program CSR yang dijalankan perusahaan-perusahaan telah berhasil mencapai tujuan ini secara memadai ?
Sumber:progam csr yang di berikan oleh perusahaan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) tidak secara eksplisit mengatur Corporate Social Responsibility (CSR). Meskipun demikian, undang-undang ini menekankan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal juga memperkuat aspek tanggung jawab sosial perusahaan. Undang-undang ini menekankan pentingnya pelaksanaan kegiatan usaha yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas lebih jauh mengatur tentang pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh perusahaan, memberikan landasan hukum yang lebih konkret untuk pelaksanaan CSR.Pedoman Umum GRI (Global Reporting Initiative) dan Pedoman ISO 26000 tentang Tanggung Jawab Sosial memberikan kerangka kerja dan panduan bagi perusahaan dalam pelaporan dan pelaksanaan CSR.
Sebagian besar program CSR tersebut belum sepenuhnya mencerminkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat atau memperbaiki dampak negatif terhadap lingkungan. dalam konteks SDGs, upaya CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Kabupaten Sanggau dan ketapang mungkin belum secara langsung menargetkan SDGs. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa upaya-upaya CSR tersebut tidak relevan dengan SDGs. Program CSR yang efektif dapat membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek yang terkait dengan SDGs, termasuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan lingkungan.
Tantangan perubahan iklim di Kabupaten Sanggau dan ketapang menjadi semakin rumit dengan keberadaan perusahaan-perusahaan yang melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang cenderung hanya bersifat charity (sumbangan sosial). Di tengah dampak yang merugikan bagi lingkungan dan masyarakat setempat yang diakibatkan oleh operasi perusahaan-perusahaan seperti perkebunan kelapa sawit dan tambang, pendekatan CSR yang terbatas pada charity tidak cukup untuk mengatasi permasalahan yang kompleks ini.
Sumber:bantuan sosial progam csr yang diberikan perusahaanÂ
Program CSR yang bersifat charity umumnya hanya memberikan bantuan sosial atau sumbangan dana kepada masyarakat setempat, tanpa memperhatikan dampak jangka panjang dari operasi perusahaan tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat. Sementara sumbangan tersebut bisa memberikan manfaat segera, namun tidak secara langsung mengatasi akar permasalahan seperti degradasi lingkungan, kemiskinan, atau ketidak setaraan.
Pentingnya pendekatan CSR yang lebih holistik dan berkelanjutan menjadi semakin mendesak di Kabupaten Sanggau. Ini memerlukan perusahaan-perusahaan untuk melampaui pendekatan charity dan beralih ke investasi sosial yang lebih menyeluruh. Investasi sosial ini dapat melibatkan berbagai kegiatan yang tidak hanya memberikan manfaat langsung, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat setempat, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan memperbaiki praktek bisnis yang ramah lingkungan.
Dengan mengadopsi pendekatan CSR yang lebih komprehensif, perusahaan-perusahaan dapat lebih efektif dalam mendukung upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, serta berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Sanggau dan ketapang. Ini juga memungkinkan terciptanya kemitraan yang lebih kuat antara perusahaan, pemerintah, NGO, dan masyarakat setempat untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dengan lebih efektif.
Meskipun demikian, masih ada ruang untuk perbaikan yang signifikan. Program CSR yang lebih efektif dan komprehensif harus dirancang dan diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan di Kabupaten Sanggau dan ketapang . Hal ini dapat melibatkan konsultasi yang lebih mendalam dengan masyarakat lokal untuk memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik, serta upaya untuk mengurangi dampak negatif dari operasi perusahaan. Tujuan utama dari CSR seharusnya adalah meningkatkan kapasitas kehidupan masyarakat setempat, sambil berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
No Comments